Skip to main content
Hampir
saja hati menjadi tenang dengan tafsiran ini karena dalam kehidupan Nabi Isa
terdapat sisi-sisi malaikat di mana beliau mempunyai kemampuan yang luar biasa
yang berupa mukjizat-mukjizat. Bahkan kemampuan beliau sampai pada batas
menghidupkan orang-orang mati dengan izin Allah SWT. Begitu juga, beliau
memiliki kemampuan yang luar biasa di mana beliau dengan hanya meniupkan pada
suatu tanah, maka tanah itu terbentuk
menjadi burung dan ia terbang dengan izin
Allah SWT. Selain itu, Nabi Isa sama sekali tidak mendekati wanita sepanjang
hidupnya sehingga beliau diangkat oleh Allah SWT. Beliau tidak menikah. Ini juga sifat
malaikat di mana kita saksikan bahwa sebagian para nabi yang diutus oleh Allah
SWT dan memiliki beberapa wanita bahkan kitab-kitab Yahudi menyebutkan bahwa
jumlah istri-istri nabi mereka Sulaiman misalnya, mencapai seribu wanita.Isa
hidup dalam keadaan tenggelam dalam ibadah seperti anak dari bibinya, yaitu
Yahya. Jika Yahya khusuk beribadah dan tinggal di gunung dan gurun bahkan dia
menginap di gua, maka hal itu adalah hal yang alami baginya, sedangkan Isa
hidup justru di tengah-tengah masyarakat kota. Persoalannya adalah, bukan hanya
Isa tidak terkait hubungan dengan seorang wanita dan bukan hanya
mukjizat-mukjizat yang diperolehnya yang luar biasa yang berhubungan dengan
ruh, tetapi yang lebih dari itu adalah, bahwa beliau didukung oleh ruhul
kudus sepanjang
masa dakwahnya. Tentu itu adalah nikmat yang tak seorang pun dari para nabi
sebelumnya diberi. Allah SWT berfirman:“(Ingatlah),
ketika Allah mengatakan: ‘Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan
kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan roh kudus. Kamu dapat
berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan
(ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat, dan Injil, dan
(ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa
burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi
burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu
menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang
berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan
orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu
Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu
mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang
kafir di antara mereka berkata: ‘Ini tidak lain hanya sehir yang nyata.’ Dan
(ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: ‘Berimanlah
kepada-Ku dan kepada rasul-Ku.’ Mereka nienjawab: ‘Kami telah beiiman dan
saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh
(kepada seruanmu).’” (QS.
al-Maidah: 110-111)Ayat-ayat
tersebut menyebutkan lima mukjizat Nabi Isa. Pertama, bahwa beliau mampu
berbicara dengan manusia saat beliau masih di buaian. Kedua, beliau diajari
Taurat dan Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa telah tersembunyi dan telah
mengalami perubahan yang dilakukan oleh orang-orang cerdik dari kaum Yahudi.
Ketiga, beliau membentuk tanah seperti burung kemudian meniupkannya lalu tanah
itu menjadi burung. Keempat, beliau mampu menghidupkan orang-orang yang mati.
Kelima, beliau mampu menyembuhkan orang yang buta dan orang yang belang.
Terdapat mukjizat yang keenam yang disebutkan dalam Al-Qur’an al-Karim:“(Ingatlah),
ketika pengikut-pengikut Isa berkata: ‘Hai Isa putra Maryam, bersediakah
Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?’ Isa menjawab: ‘Bertakwalah
kepada Allah jika betul-betul kamu orangyang beriman.’ Mereka berkata: ‘Kami
ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin
bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang
menyaksikan hidangan itu.’ Isa putra Maryam berdoa: ‘Ya Tuhan kami, turunkanlah
kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan
menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang
datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu: beri rezekilah kami
dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama.’ Allah berfirman: ‘Sesungguhnya
Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu
sesudah (turun hidangan) itu, maka sesungguhnya Aku ahan menyiksanya dengan
siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat
manusia.’” (QS.
al-Maidah: 112-115)
Mukjizat
yang keenam itu adalah turunnya makanan dari langit karena permintaan
Hawariyin. Juga terdapat mukjizat yang ketujuh yang terdapat surah Ali ‘Imran
yaitu beliau diberi kemampuan melihat hal-hal yang gaib melalui panca inderanya
meskipun beliau tidak menyaksikannya secara langsung. Oleh karena itu, beliau
memberitahu kepada sahabat-sahabatnya dan murid-muridnya apa yang mereka makan
dan apa yang mereka simpan di rumah-rumah mereka: “Dan
aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku)
bagimu, jika kamu benar-benar beriman. ” (QS. Ali ‘Imran:: 49)Inilah
mukjizat Nabi Isa yang ketujuh yang didahului oleh mukjizat kelahirannya yang
sangat mengagumkan. Beliau lahir tanpa seorang ayah, lalu diikuti mukjizat
berikutnya di mana beliau diangkat dari bumi ke langit ketika penguasa yang
lalim berusaha menyalibnya. Barangkali pembaca akan bertanya-tanya: mengapa
mukjizat-mukjizat seperti ini diperoleh oleh Nabi Isa? Kita mengetahui bahwa
mukjizat adalah hal yang luar biasa yang Allah SWT berikan kepada nabi-Nya.
Tetapi pemberian itu menjadi sempurna jika mukjizat itu disesuaikan dengan
keadaan zaman diutusnya nabi tersebut sehingga mukjizat itu sangat berpengaruh
dalam jiwa kaum dan mampu menggoncangkan hati mereka dan menjadikan mereka
berimana kepada pemilik mukjizat ini. Jadi, mukjizat menjadi suatu hal yang
luar biasa. Oleh karena itu, Allah SWT berkehendak agar mukjizat ini sesuai
dengan zaman diutusnya nabi tersebut.Jadi,
setiap mukjizat yang dibawa oleh rasul selalu berlain-lainan. Nabi Saleh diutus
di tengah-tengah kaum yang melihat bagaimana seekor unta yang melahirkan dari
gunung atau mampu membelah batu-batuan gunung. Sedangkan Nabi Musa diutus di
tengah-tengah kaum yang gemar memainkan sihir sehingga sihir mendapat tempat
istimewa. Oleh karena itu, mukjizat yang dibawa oleh Nabi Musa bentuk lahirnya
seakan-akan menyerupai sihir, tetapi pada hakikatnya ia justru menjatuhkan
sihir. Mukjizat itu berupa tongkat yang menjadi ular dan kemudian ular itu
memakan tongkat-tongkat para tukang sihir.Lain
halnya dengan Nabi Isa, beliau diutus di tengah-tengah kaum materialis yang
mengingkari ruh dan hari kebangkitan. Mereka menduga bahwa manusia hanya
sekadar tubuh tanpa ruh. Mereka adalah kaum yang meyakini bahwa darah makhluk
adalah ruhnya atau jiwanya. Taurat yang ada di tangan Yahudi menyebutkan bahwa
tafsir an-Nafst adalah darah. Disebutkan di dalamnya: “Janganlah
engkau memakan darah dari tubuh manusia karena jiwa setiap tubuh adalah
darahnya. “Nabi Isa
diutus di tengah-tengah kaum yang mereka disesatkan oleh falsafah yang dasarnya
mengatakan bahwa penciptaan alam memiliki sumber pertama, seperti sebab dari
akibat. Jadi, alam memiliki wujud yang mendahuluinya. Di tengah-tengah masa
yang niaterialis ini, di mana ruh diingkari, maka secara logis mukjizat Nabi
Isa terkait dengan usaha menunjukkan alam ruhani. Demikianlah Isa dilahirkan
tanpa seorang ayah. Mukjizat ini cukup untuk membungkam kaum yang mengatakan
bahwa alam memiliki sumber pertama. Jelas bahwa alam tidak memiliki wujud yang
mendahuluinya. Kita berada di hadapan Sang Pencipta yang mengadakan sistem bagi
segala sesuatu dan menjadikan sebab bagi segala sesuatu. Dia menjadikan proses
kelahiran anak berasal dari hubungan laki-laki dan wanita, tetapi Pencipta ini
sendiri menciptakan sebab-sebab dan sebab-sebab itu tunduk kepadanya sedangkan
Dia tidak tunduk kepada sebab-sebab itu. Dengan kehendak-Nya yang bebas, Dia
mampu memerintahkan kelahiran anak tanpa melalui ayah sehingga anak itu lahir.Dan,
kelahiran Isa pun terjadi tanpa seorang ayah. Cukup ditiupkan ruh kepadanya:“Lalu Kami tiupkan ke dalamnya
(tubuhnya) roh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan
Allah) yang besar bagi semesta alam. ” (QS. al-Anbiya’: 91)Kelahiran
Isa membawa mukjizat yang luar biasa yang menegaskan dua hal: pertama,
kebebasan kehendak Ilahi dan ketidak terkaitannya dengan sebab karena Dia
adalah Pencipta sebab-sebab, kedua pentingnya ruh dan menjelaskan kedudukannya
serta nilainya di antara kaum yang hanya mementingkan fisik sehingga mereka
mengingkari ruh. Seandainya kita mengamati sebagian besar mukjizat Nabi Isa,
maka kita akan melihatnya dan mendukung pandangan tersebut. Misalnya, mukjizat
Nabi Isa yang mampu membentuk tanah seperti burung lalu beliau meniupkannya
sehingga tanah itu menjadi burung. Mukjizat ini pun menguatkan adanya ruh.
Semula ia berupa tanah yang bersifat fisik yang tidak dapat disifati dengan
kehidupan tetapi ketika Nabi Isa meniupnya, maka segenggam tanah itu menjadi
burung yang memiliki kehidupan, Sungguh sesuatu yang bukan fisik masuk ke
dalamnya. Sesuatu itu adalah ruh. Ruh itu masuk ke dalam tanah sehingga ia
menjadi burung. Jadi, ruh adalah nilai yang hakiki, bukan jasad atau fisik. Di
samping itu, juga ada mukjizat menghidupkan orang-orang yang mati. Bukankah ini
juga menunjukkan adanya ruh dan adanya hari akhir atau hari kebangkitan. Orang
yang mati telah ditelan oleh bumi di mana anggota tubuhnya telah hancur
berantakan sehingga ia hampir menjadi tulang-belulang yang hancur lalu al-Masih
memanggilnya dan tiba-tiba dia hidup kembali dan bangkit dari kematiannya.Seandainya
orang yang mati hanya berupa fisik sebagaimana dikatakan orang-orang Yahudi,
maka ia tidak akan mampu bangkit dari kematiannya karena fisiknya telah hancur
tetapi mayit itu mampu bangkit dari kematian. Jasadnya kembali hidup dan ia bangkit
dari kuburannya serta berbicara. Jadi, ruh adalah nilai yang hakild. bukan
fisik atau jasad. Kalau begitu, di sana terdapat hari kebangkitan dan hari
kiamat. Hal ini bukanlah mustahil sebagaimana yang dikatakan orang-orang
Yahudi, karena setelah kematian jasad menjadi tanah yang berterbangan di udara.
Itu bukan mustahil tetapi mungkin-mungkin saja. Dalil dari hal itu adalah,
kebangkitan orang-orang yang telah mati di hadapan mata kepala mereka sendiri.
Nabi Isa telah menghidupkan mereka agar kaumya yakin bahwa kiamat fisik akan
terjadi dari kematian dan itu adalah benar dan bahwa hari akhir adalah benar.Juga
terdapat mukjizat yang lain, yaitu beliau mampu memberi tahu kaumnya tentang
apa yang mereka simpan di rumah-rumah mereka, tanpa terlebih dahulu beliau
masuk ke rumah mereka atau dapat bocoran dari seseorang. Mukjizat ini
menetapkan bahwa panca indera bukanlah nilai yang hakiki. Nabi Isa tidak
melihat apa yang ada di rumah mereka tetapi ruhnya mampu untuk melihat dan
berbicara atau memberitahu mereka. Jadi, ruhani adalah nilai yang hakiki, bukan
fisik. Demikianlah mukjizat-mukjizat Isa datang untuk memberitahukan pentingnya
ruh dan kebebasan kehendak Ilahi. Mukjizat-mukjizat NabiLalu,
apakah mukjizat menghidupkan orang-orang yang mati masih memberikan celah
kepada para pengingkar akhirat untuk terus mengingkarinya atau memberikan
ruangan kepada penentang hari kebangkitan untuk meneruskan penentangannya? Kami
telah mengatakan bahwa orang-orang Yahudi telah diracuni dengan pikiran ketidak
percayaan atau penentangan pada hari akhirat serta tidak beriman kepada hari
akhir, maka menghidupkan orang-orang yang mati yang dibawa atau dikuasai oleh
Isa menjadi suatu pukulan telak bagi mereka yang membuat mereka beriman, tetapi
mereka masih menentang tanda-tanda kebesaran Allah.
Comments
Post a Comment